12 Jenis dan Cara Membuat Instrumen Penelitian Kualitatif

12 Jenis dan Cara Membuat Instrumen Penelitian Kualitatif - Saat ini penelitian kualitatif banyak dilirik karena dirasa lebih mudah untuk mengolah datanya dibanding penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif menjadi human instrument,yang fungsinya membuat penetapan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2017) . Informan dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan atau jenuh (redundancy). Peneliti merupakan key instrument dalam mengumpulkan data, peneliti harus terjun sendiri kelapangan secara aktif (Gunawan, 2013).

Cara Membuat Instrumen Penelitian Kualitatif

Salah satu kegiatan yang penting dalam melakukan penelitian kualitatif yaitu pengumpulan data. Keberhasilan dalam pengumpulan data banyak di tentukan oleh kemampuan peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan fokus penelitian (Yusuf, 2014) . Dalam menentukan bentuk teknik pengumpulan data, peneliti harus melakukan identifikasi pertanyaan. Setiap rumusan pertanyaan yang ada dalam fokus penelitian, bisa saja membutuhkan teknik pengumpulan data yang berbeda pula. Misalnya rumusan pertanyaan nomor satu hanya membutuhkan teknik wawancara, rumusan pertanyaan nomor dua selain membutuhkan teknik wawancara juga membutuhkan teknik observasi dan dokumentasi. Untuk keperluan memaparkan teknik pengumpulan data dalam subbab ini merupakan akumulasi dari semua teknik pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan pertanyaan nomor satu dan dua, yakni teknik pengumpulan data berbentuk wawancara, observasi, dokumentasi (Murni, 2017).

Supaya dapat mengumpulkan data dengan baik, sehingga diperlukan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting untuk membantu perolehan data dilapangan. Sebelum menyusun instrument penelitian, penting untuk diketahui pula bentuk-bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian (Gulo, 2000), sebagai berikut:

1. Instrumen Tes

Tes merupakan rentetan pertanyaan dengan tujuan melakukan pengukuran dan memperoleh data terkait subjek penelitian. Data itu dapat dalam bentuk pengetahuan, kemampuan, bakat, keterampilan, dan lainnya.

Instrumen tes berbentuk lembaran yang isinya butir-butir soal. Masing-masing butir pertanyaannya mewakili dari variabel penelitian yang hendak diukur.

Beberapa macam yang dipakai untuk penelitian antara lain:

  • Tes kepribadian (personality test)
  • Tes bakat (apttitude test)
  • Tes intelegensi (intelegence test)
  • Tes sikap (attitude test)
  • Tes minat (measures of interest)
  • Tes prestasi (achievement test)

2. Instrumen Interview

Interview atau wawancara adalah proses dialog antara peneliti dengan partisipan atau narasumber untuk mendapatkan informasi.

Iinstrumen interview berupa pedoman interview/wawancara.

Wawancara dapat dilakukan dengan struktur atau tidak terstruktur (bebas). Wawancara terstruktur artinya, peneliti menggunakan bantuan lembar interview, dan menanyakan sesuai dengan poin-poin yang ada dalam pedoman interview.

Penelitian kualitatif biasanya menggunakan wawancara bebas dan semi terstruktur.

Jenis-jenis interview diantarnya:

  • Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan format atau standar, bersifat bebas. Artinya, pewawancara berhak menanyakan bahasan apapun secara umum terkait dengan tema penelitian. Biasanya untuk pertanyaan yang ada di awal, sudah disiapkan oleh peneliti. Namun pertanyaan-pertanyaan berikutnya adalah inovasi dari peneliti sesuai dengan bahasan dialognya.
  • Wawancara semi struktur adalah wawancara yang menggunakan pedoman wawancara di awal diskusi. Namun pertanyaan yang diajukan berbeda-beda antar narasumbernya. Pertanyaan bisa berbeda karena menyesuaikan jawaban yang diberikan oleh narasumber.
  • Wawancara terstruktur adalah wawancara yang mirip dengan survey tertulis. Dimana setiap narasumber diajukan pertanyaan dengan poin dan urutan yang sama. Hasil wawancara jenis ini beresiko mendapatkan informasi yang kurang lengkap.
  • Wawancara kelompok adalah wawancara yang narasumbernya berbentuk kelompok. Wawancara ini berfungsi mencari informasi terkait dengan isu daerah, atau isu kelompok tertentu.

Wawancara Mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam digunakan pada penelitian kualitatif. Wawancara mendalam adalah jenis wawancara yang dilakukan dengan tatap muka dan menggunakan metode wawancara bebas atau tanpa pedoman interview.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pada proses wawancara mendalam, faktor tersebut yaitu:

  • Jenis kelamin pewawancara menentukan hasil wawancara. Perbedaannya bukan karena tingkat kesulitan pertanyaannya, melainkan murni karena perbedaan jenis kelaminnya.
  • Perilaku pewawancara. Ketika mengajukan pertanyaan, boleh jadi narasumber tersinggung atau merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, pewawancara harus sopan dan benar-benar matang mempersiapkan pertanyaan.
  • Situasi interview. Misalnya, partisipan dalam keadaan tidak sehat, atau sedang terburu-buru, pewawancara terlalu tegang saat komunikasi dan suasana bising, bau dan lainnya.

3. FGD (Forum Group Discussion)

FGD adalah diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan banyak partisipan untuk mendapatkan informasi penelitian, bukan untuk mencari solusi suatu masalah dan lainnya. FGD merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kualitatif.

Berikut faktor yang harus dipenuhi peneliti saat melakukan FGD:

  • Proses diskusi bebas. Artinya semua responden boleh mengajukan pertanyaan dan jawaban atau berpendapat, baik pendapatnya baik atau buruk selama masih dalam tema diskusi, masih diperbolehkan.
  • Semua interaksi harus terekam dengan baik.
  • Semua peserta harus ikut berinteraksi selama berjalannya forum. Tidak boleh ada responden yang diam dari awal sampai akhir diskusi. FGD dimoderatori oleh orang yang bisa mengatur jalannya diskusi dengan baik.

4. Instrumen Observasi

Observasi adalah metode pengamatan objek penelitian yang mengandalkan semua panca indra manusia (penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan).

Instrumen yang digunakan dalam observasi diantaranya:

  • Pedoman pengamatan
  • Rekaman suara dan gambar
  • Kuisioner
  • Tes

Tujuan instrumen observasi dalam penelitian kualitatif adalah untuk melengkapi metode wawancara. Dengan bantuan observasi, peneliti bisa mendapatkan data yang lebih banyak dan komprehensif.

Jenis-jenis observasi yaitu:

  • Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti secara langsung dengan kegiatan harian responden, pada saat melakukan pengamatan atau penelitian.
  • Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak menggunakan pedoman observasi. Proses observasi merupakan inovasi dari peneliti berdasarkan jawab responden dan fakta yang terjadi saat observasi.
  • Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
  • Observasi free situasion adalah oberservasi yang dilakukan tanpa batasan alias situasi bebas.
  • Oberservasi manipulated situation adalah observasi yang telah diatur situasinya.
  • Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan dengan urutan kategori dan masalah penelitian yang sudah ditetapkan.
  • Observasi non sistematis adalah observasi yang dilakukan tanpa rencana atau aturan terlebih dahulu.

5. Instrumen Dokumentasi

Instrumen dokumentasi digunakan untuk penelitian yang mengungkapkan sejarah, mencari landasan hukum dan aturan-aturan yang berlaku.

Penelitian menggunakan instrumen dokumentasi memanfaatkan media-media seperti majalah, foto/gambar, catatan harian, benda bersejarah dan buku.

Dokumen ini digunakan dalam penelitan kualitatif untuk melengkapi metode wawancara dan observasi. Sehingga hasil penelitiannya sangat kaya informasi karena didukung dengan data yang bersumber dari bukti hidup dan bukti mati.

Baca Juga:

·         Bukti Testimoni Dari Layanan Jasa Turnitin

·         Harga Revisi Hasil Cek Turnitin

·         Rincian Harga Pengelolaan Skripsi

·         Jasa Editing Skripsi

·         Jasa Editing Hasil Turnitin


Tips Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah mengetahui macam-macam instrumen penelitian di atas, berikut adalah cara menyusun instrumen penelitian

  1. Mengidentifikasi permasalahan pada subjek, objek, serta variabel

Rumusan masalah dalam penelitian sudah membentuk subjek, objek, serta variable yang dipergunakan. Variable ini ada beragam jenisnya, seperti variable bebas, variable terikat, dan variable kontrol. Dengan pembangian yang jelas itulah pada akhirnya mampu membedakan antara subjek dan objek yang dipergunakan si peneliti.

  1. Melakukan pembagian jenis variabel menjadi beberapa sub variabel

Pembagian variable sangat penting untuk dilakukan pada proses pembuatan instrumen penelitian. Hal ini dilakukan agar kedepan bisa mudah membedakan mana yang menjadi kuci utama topik penelitian serta manapula yang hanya menjadi pelengkapnya saja.

  1. Melakukan pembagian indikator pada setiap sub variabel

Prosesi selanjutnya untuk membetuat instrumen penelitian yang baik ialah membagikan indikator dengan sub variable. Dalam hal ini indikator penelitian telah disebutkan dalam latar belakang yang menjadi masalah serta menjadi solusi yang setidaknya dapat direkomendasikan.

  1. Melakukan deskripsi pada setiap indikator

Tahapan selanjutnya untuk proses pembuatan instrumen penelitian yang baik ialah dengan menjelaskan setiap indikator yang menjadi permasalahan penelitian. Sehingga dalam kondisi ini bisa membedakan mana yang harus mempergunakan teknik wawancara, angket, atupun manapula yang hanya perlu di dokumentasikan.

  1. Melakukan pembagian indikator menjadi sebuah pertanyaan

Untuk proses yang takalah penting dalam penyusunan instrumen penelitian ialah dengan membaginya pada bentuk wawancara. Teknik wawancara ini kemudian disusun dengan mempergunakan mapping. Sehingga hasil yang direncanakan tidak akan melebar kemana-kemana dalam sebuah pertanyaan.

  1. Melakukan pencatuman pedoman pengisian dalam setiap instrumen

Setiap bentuk instrumen penelitian haruslah mencantumkan pedoman, baik dalam proses ataupun pertanyaan. Langkah ini setidaknya dilakukan pada tahapan yang terakhir sehingga nantinya di rancu untuk jumlah pertanyaan yang dilakukannya.


Referensi

  • Gunawan, Imam. (2013). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
  • Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana
Pemaparan di atas dapat memudahkan dalam membuat instrumen penelitian kualitatif. Jika anda membutuhkan bantuan terutama yang berhubungan dengan tahapan dan prosedur penulisan karya ilmiah, termasuk instrumen penelitian kualitatif ataupun hendak mengurangi tingkat plagiasi karya tulis anda, silahkan mengubungi nomer yang terdapat dalam layanan @jasa_cekplagiasi


Kunjungi Juga Sosial Media Layanan Jasa Turnitin

1. Web = https://www.konsultasiyuk.id/

2. Facebook = Jasaturnitin

3. Fanspage Facebook = Jasaturnitin

4. Instagram = @jasa_cekplagiasi

5. Pinterest = Jasaturnitin

6. Shopee = Jasaturnitin

7. Tokopedia = Jasaturnitin

8. Linked In = Jasa Turnitin

9. Twitter = Jasa Turnitin

10. Tiktok = Jasaturnitin19

0 Komentar